Kisah Sebuah Pohon Pear
YUNUSOFFICIAL - Seorang ayah memiliki 4 orang anak, ayah tersebut meminta anak-anaknya untuk pergi ke hutan melihat sebuah pohon pear dalam kurun waktu yg berbeda.
Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda.
Anak pertama, “Pohon Pear adalah pohon yang meranggas, jelek dan batangnya bengkok.
Anak kedua,“Pohon Pear adalah pohon yg dipenuhi kuncup-kuncup hijau yg menjanjikan’.
Anak ketiga, “Pohon Pear adalah pohon yg dipenuhi dg bunga2 yg menebarkan bau yg harum”.
Anak keempat “Pohon Pear adalah pohon yg penuh dg buah yg matang dan ranum”.
Di akhir tahun, sang ayah berkata bahwa kepada keempatnya .
“Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”.
Lalu sang ayah berpesan,
“Mulai sekarang JANGAN pernah MENILAI KEHIDUPAN HANYA berdasarkan satu masa saja.”
LIHATLAH PROSES HIDUP SEBAGAI KESATUAN UTUH, ADA SUKA, DUKA, TAWA, TANGIS, SEDIH DAN BAHAGIA
Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial atau apapun semacamnya.
Ingatlah, kita berharga di mata ALLAH.
Tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang beriman !!!
Kerjakan dengan ikhlas apa yang menjadi bagian kita.
Jika kita tidak bersabar ketika berada di januari, maka kita akan kehilangan bulan april dan juli yang menjanjikan harapan, lalu secara otomatis pula kita tidak akan menuai hasil di bulan oktober.
"Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan”.
Ya... Selalu ada harapan bagi orang yang mau bertahan.
Semoga bermanfaat.
Buah Pear |
- Anak ke 1 pada bulan januari,
- anak ke 2 pada bulan april,
- anak ke 3 pada bulan juli,
- anak ke 4 pada bulan oktober.
Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda.
Anak pertama, “Pohon Pear adalah pohon yang meranggas, jelek dan batangnya bengkok.
Anak kedua,“Pohon Pear adalah pohon yg dipenuhi kuncup-kuncup hijau yg menjanjikan’.
Anak ketiga, “Pohon Pear adalah pohon yg dipenuhi dg bunga2 yg menebarkan bau yg harum”.
Anak keempat “Pohon Pear adalah pohon yg penuh dg buah yg matang dan ranum”.
Di akhir tahun, sang ayah berkata bahwa kepada keempatnya .
“Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”.
Lalu sang ayah berpesan,
“Mulai sekarang JANGAN pernah MENILAI KEHIDUPAN HANYA berdasarkan satu masa saja.”
LIHATLAH PROSES HIDUP SEBAGAI KESATUAN UTUH, ADA SUKA, DUKA, TAWA, TANGIS, SEDIH DAN BAHAGIA
Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial atau apapun semacamnya.
Ingatlah, kita berharga di mata ALLAH.
Tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang beriman !!!
Kerjakan dengan ikhlas apa yang menjadi bagian kita.
Jika kita tidak bersabar ketika berada di januari, maka kita akan kehilangan bulan april dan juli yang menjanjikan harapan, lalu secara otomatis pula kita tidak akan menuai hasil di bulan oktober.
"Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan”.
Ya... Selalu ada harapan bagi orang yang mau bertahan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Kisah Sebuah Pohon Pear "